If you read my blog you might find absurdities on it, but after that I am sure you will find out that I am a decent human being. So, let make friends! Much love from me, Perempuan Toraja :)
RSS

Rabu, 04 Agustus 2010

Soal Kawin

Ini lah satu-satunya pertanyaan yang paling sering saya terima. Dengan segala keheranan dan kelucuan sekaligus kekesalan akan coba saya beberkan.

Day 1

pukul 07.15, di depan kantor PT. X Joyo Royo.

Me: Pagi Pak... (menyapa pak satpam)
Him: Pagi Sher. Eh si anu udah kawin, keknya udah enak deh, jalan udah duaan santai ama lakinya.
Me: Trus...?
Him: Ya kamu kapan? di balap lagi kamu... -nnggg... keknya saya gak pernah ikut balap kawin yah. Balapan karung aja belasan tahun yang lalu. lagipula pada bagian kalimat "di balap lagi kamu..." seolah2 mengartikan temen saya yang dimaksudkan udah kawin itu, sebelumnya pernah membalap saya pada pertandingan yang sama. Hahaha... hhmm... agak absurd yah?-
Me: Ohh... ya bagus kan? Duh Pak, biarin lah, Bapak saya dong gak nanya2 kaya Bapak.

- By the way, kalian yang membaca ini, kalian tahu kan berapa usia saya saat ini, almost 25, almost (only) 25! betapa mudanya saya untuk direpotkan dengan pertanyaan seputar perkawinan. terdengar seperti living in denial gak sih? Hahaha. -

Day 2

Di sebuah percakapan private chat room.

Me: Mbak, si anu kawin...
Her: Oh ya? Ayo Sher... jangan mau kalah.
Me: Glek! - hening, what is wrong with this people. Perkawinan seolah pertandingan. mungkin itu yang dia lakukan ketika memutuskan menikah. HHhhh... unbelievable -

Day 3

Disebuah rumah makan, masih membahas perkawinan si anu dengan si nganu.

Kawan 1: kamu gak pengen kaya mereka?
Me: Pengen. Ntar kalo udah saatnya buat aku.
Kawan 2: tapi kamu kan udah tua -nah yang ini pertanyaan yg paling annoying, untung sahabat sendiri yg becandain-
Me: situ semacam usia kita beda jauh. - ya, kawan saya ini cuma setahun lebih muda dari saya -
Kawan 1: Iya ntar ada waktunya buat kita masing2.
Me: Ya, aku kan bukan Kopaja yang saling mendahului. Yang mau duluan silahkan. Aku gak buru2 kok :). menikmati tiap fase dalam kehidupan.

Day 4

Di sebuah ruang rumpi paling sakral dan happening se PT. X Joyo Royo.

Bu 1: Sherrr... kalo kamu gak cepet2 kawin ntar dibilang perawan tua. Orang sini tuh gitu.
Me: Hahaha... biarin bu. Lagian saya bukan orang sini.
Bu 2: Mbak terlalu pemilih sih.
Me: Bukan pemilih, tapi saya gak bisa kawin sama orang yang seketemunya aja, hanya karena tekanan sosial. Masa gak punya standar soal calon suami?
Bu 3: Udah sama si anu aja...
Me: Hahahahhaa...nnnggg.... gak ah.

- See... another percakapan yang tak terdengar betapa sakralnya sebuah perkawinan itu. "Yang Penting Kawin" - oh.. NO!

Day 5

Sebuah percakapan telpon dengan orang tua kandung.

Mom: Ci, udah punya "temen" ?
Me: Banyak, mam.
Mom: Nah ya itu, makanya gak jadi2, banyak sih.
Me: Lha, kalo temen mah banyak aja mam. Temen laki kan? Yang spesial buat kawin belom, kalo itu maksud pertanyaan mama.
Mom: Oh ya udah. - Thats it. begitu dibilang belum nemu, si mama ngerti dan udah, cari pembicaraan lain. Thats why I love my mom. Gak seperti orang2 yang "terlalu" care, sampai2 mengorek2 alasan kenapa saya belum kawin2. Haduuhhh. Get a life! Saya dong ama "laki" saya santai aja. OOpppss... did I mention "Laki" ? Terdengar seolah saya sebenernya punya pacar. Hahaha...

Akhirnya untuk pertanyaan yang sama yang dilontarkan oleh orang2 yang itu2 juga, maupun orang lain dan berulang kali, saya punya jawaban yang pas!

1. Duh, Pak saya masih bingung mau ngawinin pacar yang mana.(jawaban ini saya paling suka)
2. Masih ikatan dinas Pak, belum boleh kawin sama kantor, soalnya gajinya gede.(Ciihhhh...!)
3. Melihat kehidupan pernikahan Bapak, saya kok jadi takut kawin buru2 yah (ini KHUSUS buat yang rese, hahaha)
4. Saya masih 18 kali Pak/Bu, masa disuruh kawin.(pastikan waktu memberikan jawaban ini kostum saya harus tepat seperti anak usia 18 tahun, termasuk cara bertutur yang mendadak di alay2in, hahaha)
5. Duh, masih kuliah Pak/Bu, belum berani kawin. (sambil nenteng2 diktat seolah2 benerrrrrr masih kuliah)

Kepada beberapa orang yang dekat dengan saya, setelah melalui percakapan panjang, soal "yuk kawin yuk", saya mengaku bahwa, saya sebenernya punya kawan pria yg dekat selama 2 tahun terakhir. Saya menolak disebut PACAR! Being In A Relationship itu pun gak gampang, kenapa gampang sekali orang nyuruh kawin? dan itulah yang terjadi terhadap kami.

Jadi, bagi saya perkawinan bukanlah perlombaan. Mungkin bagi banyak orang di banyak tempat perkawinan adalah sesuatu yang "LEBIH CEPAT LEBIH BAIK". Tapi tidak buat saya, saya menikmati tiap fase keberadaan hidup saya, menikmati pahitnya patah hati dan indahnya jatuh cinta dengan tidak kapok2nya. Kuliah di Ibukota, lalu bekerja di hutan. Tidak ada yang salah. Bukannya masih ingin main2. But YES! For me my life is playful! Why so serious when you only have one life to live? Semua indah pada waktunya. Basi. Yeah, but it is true, indeed. Bagaimana mungkin yang berkomentar kepada saya soal perkawinan adalah orang yg sering BT sama suaminya, malas mengurus anak2nya, merasa jauh dengan mertuanya, masih suka sama perempuan lain lah, memperlakukan istri layaknya pembokat lah, gaji diumpetin dari istri lah. BLAHH!!

Bersyukurlah kalian yang sudah menemukan kebahagiaan perkawinan kawan2ku, Pak, Bu. Yanbg belum, dan masih ngarep banget, saya doain dah.

Jadiiii... ya sudahlah ya...

Terima kasih nasihat2 perkawinannya, akan saya gunakan nanti disaat yang tepat. mungkin belum sekarang, ya Pak, Bu. Nasihat baik tidak akan hilang ditelan waktu. Tapi kalimat2 rese yang gak enak udah saya kasiin ke anjing kurap di tetangga sebelah. Hahaha.

Signing off,

Celi, Eci, Sherly... or whatever they called me lah :)

0 komentar:

Posting Komentar