Kukipas2 ubun2 mama yang mulai berasap, kurasakan hatinya mulai panas, sesekali ku kecup dan kukatakan "Ma, kulakukan ini bukan tanpa alasan"... hiyak... si Mama melotot kearahku. Aku mengerti Ma. Tapi saat ini tak ada yang lebih arif ketimbang mengikuti kata hati. Ini hanya akan membuatmu panas sebentar saja, Ma. sabarlah seperti aku telah bersabar selama ini. I love you, Mama.
Senin, 16 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar