If you read my blog you might find absurdities on it, but after that I am sure you will find out that I am a decent human being. So, let make friends! Much love from me, Perempuan Toraja :)
RSS

Sabtu, 18 Desember 2010

See you in 2011

I'll be taking my days off in two days for two weeks. I'll be in touch with these office things in January 3rd, 2011.
I am hoping this leave will bring me to the new me when I get back. Not the whole new me, I like some part of me, no, most part of me. I just need to recognize my own reflection way better. 2010 has brought me here, not much achievement. Need to fix things up here and there, trying to get what I deserve, forgiving and let go of things.

Its seven days before Christmas, I wish something nice would happen anytime soon around Christmas time. I think I've been getting along so well with my life this last 12 months, less tears, more happy, laugh often. That is too bad I am still holding on to something that doesn't worth my time, burdened by something that killing me slowly inside without me realizing. Forgive and forget, let it go. 

Leaving 2010 with heart broken, oh please, like I never felt this way before. I learned my lesson well, I guess. I promise my self for more laugh, lesser tears, and be happy in the upcoming 2011. Work harder, hope even higher, drag out my self from madness, hatred, and grief. Its time to gather with family, and trying to search again the forgotten Lord. I'll be okay in 2011, we will get along even better, Life!

Rabu, 15 Desember 2010

Yak, saya emang bukan orang yang ramah.

Sometimes I am an asshole, but I am a good friend ( for my friend ), I am a bitch, but I am also a good lover ( ask my ex ) its just sometimes. And I think so does everybody.
Saya cuma bisa basa basi seadanya, I am suck at basa basi. Kalo gak mood saya diam terkadang judes, I am a straight talking person. Kalau tiba saatnya saya harus berbasa basi entah mengapa saya merasa gak nyaman, dan bersalah karena merasa telah melakukan kebohongan. Sometimes I pretended enjoy the conversation, but I didn't. And people always can tell, my face just can't lie, I can't control my words. Seringkali terdengar judes dan tidak bersahabat. Ketika marah saya pastikan orang itu tau, karena saya merasa rugi kalo orangnya gak tau, hahaha. Buang energi tauk! Begitu pula ketika jatuh cinta, obvious banget. I am an all out person, when I say I love you, I mean it. I say what I mean, and I mean what I say. So, make sure orang itu juga ngerasain apa yang saya rasain.

Saya gak pernah buang waktu membuat orang yang gak suka sama saya, untuk bisa menyukai saya, kecuali emang saya yang salah. Kalau orang tidak menyukai saya karena alasan yang mereka ciptakan sendiri, padahal saya tidak pernah merasa melukai perasaan orang, ya biarkan saja. Yang saya tanamkan dalam diri saya adalah bahwa I can not please everyone, can not satisfied every soul. So what? Is that make me a bad person? Find a better reason. There just somethings that people say, people love to talk. So I will give them show to watch, stories to share with others. Because sometimes I do the same. We're even :)

But, if it comes to the time for being real, oh yes, you really can count on me! As I count correctly, I have plenty of friends, a good friends indeed. I don't wanna go wasting my time, finding out which one among them are real or not, only time would tell. Saya bukan pendendam, saya mengungkapkan perasaan, setelah itu, done! Saya berusaha sebisa mungkin untuk memaafkan, kecuali untuk satu hal, nngggg.... lupakan saja. Hey, saya juga manusia biasa kan? Boleh lah tidak memaafkan satu hal.

Menjadi sportif, itu penting, salah ya minta maaf. Kalau sudah maafin, gak boleh diungkit lagi. Menjadi teman yang baik, supportif, bisa diandalakan, setia kawan, itu sangat penting. That is why I love my friends. Kebanyakan dari sahabat-sahabat saya, adalah sahabat sejak dulu kala. We get along so well. Anyway, I've been trying to be a more friendly person, or almost friendly person, without being someone else. Apa intinya sih saya ngepost ini? Apa pentingnya buat yang baca? Mungkin enggak ada buat orang lain, tapi buat saya penting, supaya saya ingat terus bagaimana kekurangan saya ini, supaya saya berkaca, ketika saya bilang orang lain itu gak selalu benar, ternyata begitu pula saya. Dan kita semua begitu, saya pikir. Kalau ada yang bilang saya gak ramah, mungkin mereka benar, ada benarnya. Supaya saya bisa belajar lebih ramah (tanpa banyak basa basi tentunya).

Kamis, 09 Desember 2010

Road To Remember

Bukan cerita serius, yang pasti nyata.Bukan juga curhat menye-menye bak ABABIL, yang tengah jatuh cinta atau patah hati (seperti yang biasa saya lakukan)

Saya cuma tiba-tiba ingat tentang perjalanan saya bersama teman jalan saya setahun yang lalu di Thailand. Ada satu bagian dari perjalanan kami itu dimana tak banyak dari teman2 saya, yang saya ceritain tentang perjalanan saya, tahu tentang bagian yang satu ini. Bahkan kalau keluarga saya tahu, saya mungkin tak aka di relakan lagi pergi berjalan2, yang juntrungannya gak jelas seperti kemarin ( setidaknya itu anggapan mereka ).


Ini bukan cerita aib. We were not misbehave. We were just miscalculating the time.
Pagi itu kami pergi muter2 Phuket, jadwal kami selanjutnya adalah jam 1 siang akan dijemput oleh travel agent ke terminal bus di kota sebelah untuk melanjutkan perjalanan ke Bangkok. Ya, kami dengan gagahnya memutuskan mengambil jalan darat dari Phuket ke Bangkok, yang jaraknya jauh itu, sekitar 14 - 16 jam naik bus, kalau saya gak salah hitung (lagi). Padahal kalau naik pesawat saja ongkosnya cuma lebih mahal 200 ribu, dan gak sampai 1 jam udah sampai di Bangkok, kalau saya (lagi2) gak salah hitung. Setelah lelah mutar2 Phuket, kami kelaparan lalu kami ke mall beli makan dan roti buat bekal di bus, plus shopping2 gak penting. Jelas saja, kami tertinggal! Agent kami sudah menjemput di hotel, tapi kami tak kunjung nampak. Setelah sadar tertinggal, kami menghampiri agent kami yg counternya di pinggir jalan dekat hotel, dan kami pun dimarahin, dannn... tiket kami hangus, jadi harus beli tiket, udah semahal tiket pesawat aja. Dan kami tetep memutuskan jalan darat. Gambaran situasi kali itu, bingung, siang terik panas, muka jutek si agent. Tapi ajaibnya kami berdua baik2 saja, tak masalah kalau harus membayar lagi, suasana hati kami berdua tenang, tanpa kesal satu sama lain, karena yang satu lebih lamban dari yang satunya. Tidak saling menyalahkan, kami santai (meski sedikit bingung) menikmati kebodohan kami, tetap bercanda dan ketawa2 seperti biasa. Karena dalam bayangan saya, yang kira2 akan terjadi adalah satu diantara kami akan mulai jutek dan kesal, menunjukkan indikasi menyalahkan yang satunya, dan nyolot, entah sama agent atau malah sama teman sendiri. But we were totally okay :)


Akhirnya, kami di drop di Phuket town, untuk menunggu bus kami di pinggir jalan yang akan membawa kami keluar kota, entah kota apa namanya untuk kemudian berganti bus menuju Bangkok, tentu saja kami membayar lagi biaya tambahan buat bayar si supir ini, dan sekarang ongkosnya udah lebih mahal daripada naik pesawat. Datanglah bus kami, bus antar kota biasa, seperti di Indonesia, hanya saja banyak bule nya. Start jam 3 sore, mungkin rada lewat dikit, dan tiba lah kami pukul 9 malam di "I-Dont-Know-What-City-Is-This". Kondisi waktu itu gelap, sepi, hujan, horor! Entah kota macam apa ini, sepi, kotanya tidak juga kecil, ruas jalan nya juga besar, 2 jalur lebar2, di sisi2 jalan berjejer ruko, yang sepi pengunjung, pencahayaan minim. Tipikal sepanjang jalan di Thailand, tiap beberapa meter, dipajang lah bak billboard, Poto the  royal family, diberi pelataran, dupa2, kembang2. Poto si nenek, si raja, si ratu, si puteri, si anu si itu. Di dominasi warna emas, justru poto2 ini yang menurut saya bikin suasana kota terkesan kaku, galak, tua, angker, old school, dan tentu saja horor! gak seru lah pokoknya mah,  menurut saya sih. 


Kami diberhentikan di pinggir jalan, tadinya saya pikir akan di terminal bus, pada pukul 9 malam. Abang2 bus cuma teriak "Bangkok... Bangkokkk..!", saya emang buta arah, tapi saya tau kami masih jauh dari Bangkok, karena kami seharusnya tiba subuh di Bangkok. Dan kota ini bukan Bangkok banget, saya sok tau karena gak sama seperti Bangkok yang ada di tipi2. Melihat raut wajah saya yang sempat panik, saya tau teman saya ini juga ketakutan kami bakal nyasar, salah bus, atau malah sudah ketipu! Yang bikin agak tenang ternyata beberapa bule yang bersama kami berangkat dari Phuket Town juga ikut turun, akhirnya saya tanya, dan ternyata tujuannya juga ke Bangkok. Begitu turun dari bus, serta merta ada Tuk-Tuk yang menghampiri, seolah2 dia adalah utusan untuk menjemput kami dan juga para bule2 ini. saya menyaksikan si bule berdebat dengan si supir, karena tidak bersedia membayar ongkos, karena menurutnya tiket yang mereka beli di agent adalah sudah jumlah total sampai ke Bangkok. Entahlah kami sih ikut saja, paling tidak saat ini kami berdua merasa lebih aman. Naiklah kami ke Tuk-Tuk dan tentu saja tetap harus membayar, bersama ke empat bule2 pria yang muda dan tentu saja ganteng (gak ngaruh). Tuk-Tuk yang berasa bemo ini, ya mungkin kakaknya bemo, di penuhi oleh backpack2 kami, ketahuan sudah kami emang isinya turis2 backpacker yang low budget, meski begitu kami masih menolak naik pesawat yang ongkosnya murah loh, entah bodoh atau sombong kami ini. 

Tuk-Tuk mulai menyebrangi jalan besar, masuk ke jalan yang mulai menyempit, satu jalur, diantara ruko2 yang sudah tutup, gelap, jarang penduduk lalu lalang, heran! Lalu terus jalan lagi ke daerah yang jarak antar bangunan makin berjauhan, makin sepi, makin gelap (what the fak?!). Saya mulai ketakutan, tapi sebisa mungkin tidak menunjukkan ke teman saya, dalam perjalanan ini, dia mempercayakan sama saya, jangan sampai saya dikira tour partner yang enggak credible, dia diam, saya tau dia cemas (banget), saya akhirnya tanya lagi ke si bule "Where are we going?", si bule cuma mengangkat bahu "I don't know", tapi mereka tenang2 saja. Dan Tuk-Tuk lalu memasuki jalan setapak, aspal rada bolong2, geradakan, di sisi kanan, ada sawah (apa2an ?!?!?), sisi kiri pohon2 rindang, seolah hutan. Kami ini sebenernya mau ke terminal bus, atau mau ke markas human traficcking?? But I remained silence. Berdoa yang kenceng, dan yakin kami tidak tertipu, tersesat, apalagi akan di jual! Tuk-Tuk kembali ke jalan yang benar! beraspal rata, lebih terang, dan lebih ramai, turun seorang kawan bule di Tuk-Tuk kami yang autis itu, di depan sebuah rumah yang halamannya banyak bule2 gembel (seperti kami) dengan backpack2 berserakan, sungguh bukan tampilan sebuah terminal bus, mungkin rumah bordir atau markas apalah. Pemberhentian kami tidak sama dengan si bule autis itu, kata si supir. lalu Tuk-Tuk kembali ke jalan yang salah lagi!! Masuk ke jalan setapak, seperti pemandangan sebelumnya, pohon kelapa, semak2, dan... tetretettt... sisa penumpang diturunkan di depan sebuah rumah tua, remang-remang, tetangga gak ada, eh ini bukan rumah, tapi warung, halamannya juga banyak bule2 turis dengan tumpukan backpack di bagian tengah dari halaman rumah, ahhh... jadi disinilah kami akan lalu di perjual belikan, plakkkk!! Tentu saja tidak, disinilah kami akan lalu menunggu bus yang akan membawa kami ke Bangkok, AMAN! 


Menumpang bus double deck, berwarna pink, seat berwarna pink, selimut berwarna pink, duduk di deck atas, sambil nonton tipi bersama, film perang Amerika. Sungguh bus ini gak ada di negara kita. Meski norak, tapi bersih dan ciamik, yang penting sepanjang jalan kami tetap hangat. Tak banyak yang bisa disaksikan sepanjang jalan hingga tiba di Bangkok pukul 5 subuh lewat dikit. Tak ada pemandangan luar biasa, sebelum terlelap di bus karena udah nyaris tengah malam, kami mengobrol, kami letih, tapi kami senang, lalu kami membahas tentang perjalanan horor tadi, dan kami mengakui kami memang ketakutan (sama aja!), sebelum tertidur saya cuma ingat, perjalanan ini mungkin adalah bagian terbaik dari seluruh rangkaian perjalanan liburan saya kali itu. Muterin KL bolak balik, ke Singapore, dan berakhir di Bandung. Benar saja, terlepas dari betapa indahnya pantai Phuket, dan bagusnya Bangkok, atau bandara2 yang besar2 itu, bagian ini lah yang paling berkesan buat saya. Kami bisa saja naik pesawat, tapi bagi saya perjalan satu malam itu luar biasa, dan gak rugi. I love the way it thrilled me! Seru pokoknya mah.


Dan inilah foto pemandangan sepanjang perjalanan sebelum sampai ke "I-Dont-Know-What-City-Is-This" .

P.S : Gak sempat ambil poto waktu tiba di kota horor itu, gak kepikiran. Maklum sedang dalam kondisi cemas. Hahaha.





Pemandangan gak asing banget
Berasa Perjalanan Ke Tana Toraja
Tiket Bus























Berasa Di Kalimantan








Jumat, 19 November 2010

Beasiswa Master Program ke Amerika / FULBRIGHT

FULBRIGHT MASTER’S DEGREE PROGRAM

Preference will be given to applicants who serve as faculty members of state and private institutions of higher education in Indonesia. Applicants will possess:
  • a Bachelor (S1) degree with a minimum GPA of 3.0 (4.00 scale)
  • leadership qualities
  • a good understanding of Indonesian and international cultures 
  • demonstrated commitment to the chosen field of study
  • a willingness to return to Indonesia upon completion of the Fulbright program
  • a minimum institutional TOEFL score of 550 or IELTS score of 6.0
DISCIPLINES

All disciplines and fields of study are eligible for a Fulbright award. The fields of study covered by the Fulbright scholarship program in the past were limited to the Social Sciences and Humanities.  Since 2004, however, the policy has been changed to include also other disciplines with the exception of fields related to patient care or medical training nor to continue their study at medical school.

HOW TO APPLY

Candidates should complete the appropriate application forms. Forms are available either by mail or in person at the AMINEF Office, Gedung Balai Pustaka, 6th floor, Jl. Gunung Sahari Raya 4, Jakarta 10720.

Please return to AMINEF your complete application package by the application deadline that includes:
  • Completed application form. This includes a clearly written and concise study objective.
  • Copy of your most recent, less than two years old, institutional TOEFL or IELTS score report.
  • One letter of reference, either from your current employer or previous lecturer.
  • Copy of academic transcript (English translation).
  • Copy of identity document (KTP or passport).
CONTACT INFORMATION
Specific questions regarding the application process may be addressed via e-mail to the following address: infofulbright_ind@aminef.or.id. We do not accept email applications. Hard copies must be sent or delivered to American Indonesian Exchange Foundation.
DEADLINE
The deadline for the submission of application materials for all programs is April 15, 2011.

Note: Program requirements are subject to change without notice. 


The form can be downloaded here:

To download form click here

Dan Aku Selalu Benar

Dulu, aku marah karena aku tidak mengerti.
Dulu, aku marah karena orang lain malah balik marah karena aku marah2 duluan karena ketidak mengertianku.
Dulu, aku marah balik kepada orang yang marah padaku karena ketidak mengertianku, karena menurutku dia seharusnya membuat aku mengerti, bukannya malah balik marah sama aku.
Dulu, pokoknya aku marah! Orang lain salah. 
Dulu, pokoknya aku berhak marah, orang lain gak usah balik marah. ( hhhuuuuuwwwww )

Sekarang aku paham, itu cuma buang energi, buang waktu.

Blah!

Selasa, 16 November 2010

Ternyata Cinta by PADI




Ingin sungguh aku bicara
Satu kali saja
Sebagai ungkapan kata... perasaanku padamu

Telah cukup lama kudiam...
didalam keheningan ini
Kubekukan di bibirku
Tak berdayanya tubuhku

Dan ternyata cinta yang menguatkan aku
Dan ternyata cinta... (tulus mendekap jiwaku)

Kau yang sungguh selalu setia
Menemani kesepianku
Menjaga lelap tidurku
Membasuhku setulusnya

Merekahnya fajar hatiku
Menghangatkan luruhku
Dan resapkan keharuman
Engkau yang mencintaiku

-----------------------------------------------

Lagu ini mengingatkanku bagaimana rasanya ketika bener2 cinta ama seseorang walau apapun yang terjadi dan bagaimanapun orang itu. Hadeuhhhh... penting nih!!

Rabu, 20 Oktober 2010

Nyesek adalah...

Nyesek adalah...

- Ketika ditinggalin gitu aja tanpa alasan. Dilupakan begitu saja, seolah gak ada apa2. Ketika seseorang tiba2 masuk dalam hidupmu, melakukan hal2 yang membuatmu jatuh cinta, lalu tanpa alasan yg tak cukup bisa dimengerti memutuskan meninggalkamu begitu saja. Feels like I wanna put U between F and C followed with  K!
- Ketika gak bisa dapat score TOEFL yang diinginkan gara2 ngantuk berat, dan tak mampu menjawab soal2 secara lengkap, padahal udah cukup belajar.
- Ketika  mantan menikah mendahului saya. Karena dulu saya pernah bilang ke dia waktu putus "if we break up at least I'm the one who get the new one first, or if I am not at least I'm the one who get married first, or if I'm not (again) let me die first!!" Hahaha... Karena sekarang mantan saya bahkan sedang menanti kelahiran anak pertamanya. DANG! Gak nyesek2 gimana juga sih, lagian umur kami terpaut jauh, and I am so over him juga gitu.

Nyesek adalah...


- Ketika kawan2 sepertinya udah berada dalam kemapanan jejak karir. Bekerja sesuai dengan cita2 masing.
- Ketika satu persatu sahabat dekat mulai mendapatkan kejelasan tentang siapa kira2 bakal pendamping hidup mereka, atau yang paling nyesek adalah ketika akhirnya mereka satu persatu menikah mendahului saya, meninggalkan saya dalam kegirangan masa lajang dengan ketidak jelasan siapakah bakal pendamping hidup saya kelak. Bah!


Nyesek adalah...


- When you love someone who is not love you back! *tears
- Ketika pacar selingkuh, ohmaidog! This is so common yahhh...
- Ketika orang lain menjadikan musibah yang kamu hadapi sebagai bahan lelucon dan tertawa di depanmu. Seriously, langsung pengen bikin tu orang gak punya gigi lagi.
- Ketika kamu tertimpa musibah perbuatan yg tidak menyenangkan dari orang lain, tapi harus bersabar bertemu dengan orang itu setiap hari. Bagian yang paling menyesakkan adalah pada saat setiap kali berdoa memohon kekuatan untuk mengampuni orang itu, karena itu tidaklah mudah.
- Ketika harus bekerja seven to seven setiap hari...

Tapi ketika saya bersama para sahabat dan melihat kesesakan mereka...

- Ketika sahabat saya baru saja ditinggalkan suami tercinta karena panggilan Yang Kuasa, pada usia pernikahan yg masih seumur jagung (dalam hitungan sebener2nya usia tanaman jagung)
- Ketika sahabat saya tertimpa masalah yang membuatnya tak lagi bisa melanjutkan studinya, sementara masa muda kami habiskan beberapa tahun di bangku kuliah
- Ketika pernikahan sahabat saya tak sesuai impiannya
- Atau ketika sahabat saya pun sama halnya mengalami patah hati seperti saya 
- Atau ketika sahabat saya kehilangan ibundanya diusia kami yg masih cukup belia ketika itu....


Ya Allah Gusti.... Who am I to complain?? Ya kok rasanya lebay banget kalo saya bilang saya "capek". Ya kok rasanya gak tau syukur banget saya ini. Ya kok rasanya saya ini cemen binti lemah lebay ?
Maafin ya Tuhan... Maaf banget...


Lagian kenapa sih harus liat kesesakan orang lain dulu baru sadar betapa beruntungnya kita, atau seberapa beruntungkah kita? Bagaimana dengan, apapun yang terjadi tetaplah bersyukur? Rasanya gak adil membandingkan kesesakan kita dengan orang lain, apalagi kalo orang lain lebih gak beruntung daripada kita. Maka itu saya berusaha keras menjadikan itu sebagai peringatan bersyukur.


Maaf ya Tuhan...

Jumat, 17 September 2010

Derawan For Vacation

Heeyyyy....

Saya baru pulang liburan 5 hari yang lalu. Sebuah kepulauan di Kalimantan Timur, DERAWAN. Akh kenapa tak terpikir sejak dulu mengunjungi tempat ini, benar2 tujuan liburan yang memuaskan. I get more understanding that the world is just AWESOME! No, God is GREAT!!

Coba lihat saja foto2nya yah, kurang menarik? nanti saya tambah, apa mungkin saya nya yg kurang menarik di foto itu. Haha. Enjoy!








  

Rabu, 18 Agustus 2010

Farewell, Boss...

Hari ini Presiden Direktur PT. X Joyo Royo akan meninggalkan site, kembali ke negaranya karena alasan kesehatan. Saya juga belum tau akan bagaimana struktur management di perusahaan ini selanjutnya. Atau mungkin tetap seperti biasa. Tak banyak hal terbuka di tempat ini yang bisa menjawab penasaran saya. Dalam banyak hal juga banyak karyawan yg merasa dirugikan dengan ketertutupan pada hal2 krusial. Ah sudahlah, hari ini saya sedih Boss saya akan pulang kampung, padahal masih ada bos saya yang satu lagi. Beliau itu bijaksana, baik, ramah, berwibawa, pokoknya semua yang kualitas seorang President Director harus punya, dia punya. Mungkin kepergian beliau akan menyisakan sedikit kabar baik bagi saya, salah satunya jadwal cuti yang sekarang MUNGKIN akan lebih bisa fleksibel ( yiiihhhaaa....!!! ). Sebelumnya Presiden Direktur saya tak pernah merelakan saya ambil cuti kalau beliau ada dikantor termasuk hari Natal. Kemarin saya hanya dikasi cuti 3 hari cuti dari Batu Kajang - Tana Toraja. *d'oh

Untuk sementara, saya akan sepenuhnya mengabdi pada bos 02 saya. Beliau juga baik, meskipun lebih galak. Mereka semua baik kok, karena saya sudah kebal. Hahahaha.

Tadi Beliau memanggil saya, berpamitan secara pribadi, saya menjadi begitu emosionalnya sehingga saya hanya menunduk, 5 menit lagi saja saya berada diruangan itu, pastilah saya akan benar2 menangis. Saya ingin sekali bilang "Sir, I am not sad that you are leaving, I am sad because you are not well, you are not okay", tapi rasanya tenggorokan saya tercekat, kalau saya bilang pasti sambil berurai air mata... aarrgghhh! I was just speechless :'( . Iya beliau sakit, sehingga harus mengikuti perawatan medis di Seoul, sekaligus kembali ke tengah2 keluarganya. Pergantian President Director dalam kurun yg relative singkat adalah hal biasa di tempat ini, tapi kepergian beliau karena kondisi kesehatan sangat saya sayangkan.

Semoga Bapak Lee Chan Eui sehat dan bahagia di Seoul, dalam perawatan dan kasih sayang keluarga tercinta dan para dokter yang kompeten.

Until we meet again, Sir. You're great!

Selasa, 17 Agustus 2010

Selamat Ulang Tahun NKRI!

Selamat Ulang Tahun NKRI!

Ini usiamu yang ke 65. Aku ingin sekali bicara pada presidenmu, kenapa dia suka sekali curhat? harusnya dia lebih kuat dari kami. Aku si tukang curhat pun masih kalah sama dia. Aku ingin sekali bertanya padanya bagaimana rasanya memimpin sebuah negara besar (gunakan ukuran meter), yang didalamnya berisi terlalu banyak ragam? Kekuasaan kah? Atau benar terbeban untuk melayani bangsa dan negara? Aku ingin bicara dengannya, kenapa harus turut serta menyeret kami rakyat yang memang sudah banyak pikiran ini, utuk turut cemas oleh masalah yang harusnya dia bisa tangani sebagai konsekuensi menjadi seorang pemimpin negara, yang bahkan nekat mencalonkan diri diperiode berikutnya? Buat apa? Kadang2 kami sudah dibuat pusing oleh media soal banyaknya kasus yang berputar2, skenario heroik seolah masalah akan selesai, yang nyatanya tidak, menguap begitu saja. Tidakkah kami begitu baiknya, sebagai bangsa pemaaf? Bahkan kami lupakan masalah itu.

Selamat Ulang Tahun lagi NKRI!

Negara ini sudah dari sananya beragam, tapi kenapa suka ribut soal perbedaan? Tidakkah masalah lain sudah banyak? Kenapa seolah terbeban untuk menyeragamkan kami? Oh, bukan kau NKRI, cuma oknum2 mu. Apa aku terlalu banyak menuntut? TIDAK! Aku cukup tau diri belum bisa memberimu apa2, termasuk kado ulang tahunmu kali ini, dan sebelum2nya. Tapi coba liat mereka yang sudah berjuang untukmu, mereka yang terbeban membuatmu bangga.

Nanti aku juga akan begitu, suatu hari nanti.

Senin, 16 Agustus 2010

Sekali ini saja, Ma.

Kukipas2 ubun2 mama yang mulai berasap, kurasakan hatinya mulai panas, sesekali ku kecup dan kukatakan "Ma, kulakukan ini bukan tanpa alasan"... hiyak... si Mama melotot kearahku. Aku mengerti Ma. Tapi saat ini tak ada yang lebih arif ketimbang mengikuti kata hati. Ini hanya akan membuatmu panas sebentar saja, Ma. sabarlah seperti aku telah bersabar selama ini. I love you, Mama.

Katanya, Sukses Itu KAYA RAYA!

Si Ahong punya toko bangunan tiga bijik yang satu di Gading, satu lagi di Grogol, satu lagi di Tangerang. Dia doyan jalan2, jadi sekarang dia hobinya bawa jalan2 anak bininya ke HK, Taiwan, Singapore. Kadang2 selingan pergi main judi di Gadjah Mada ato di Ancol. Kebanyakan duit si Ahong. Cerita sukses nomor 1.

Si Neneng kerja di perusahaan oil and Gas terkemuka di Nusantara, jabatannya Supervisor bagian Finance, padahal usianya baru 25. Lumayanlah. Gak sama kayak si Ahong, si Neneng cewek cupu yang duitnya cuma buat dikirim ke emak dikampung. Gak doyan belanja dan gak doyan jalan2. Cerita sukses nomor 2.

Lain lagi si Wati, perempuan usia 25 ini bakal mulai kuliah lagi ambil PhD di salah satu unversitas negeri nomor wahid jurusan teknik nuklir (ngarang waeee). Sekarang nyambi kerja jadi reseacher freelance di sebuah lembaga penelitian bagus, yang katanya proyeknya nilainya puluhan milyar. Dan si Wati doyan banget belanja belanji dan party. Cerita sukses no 3.

Si Dodol, adalah kawan yang sukses di dunia per PNS an, doi kerja di lembaga keuangan negara, dan pendapatan (bukan gaji) nya rata2 puluhan juta sebulan kadang2 malah mencapai ratusan (darimana asalnya yu kira2 sendiri lah). Dan sekarang niat mau kawin istri kedua. Hobinya koleksi mobil, emasnye dimane2. Cerita sukses no 4.

Si Asep lain lagi, punya toko HP enam bijik di Mangga Dua, punya tempat judi di Hayam Wuruk, deket ama petinggi2 Nusantara, termasuk jenderal2 kepolisian. Usahanya sukses besar. Tukang jalan, tukang belanja, sekaligus tukang kawin. Cerita sukses nomor 5.

Si Ce E Ce El I Liiiiii... (Miss - you - know - exactly - who), seorang karyawan swasta di PT. X Joyo Royo, yang setiap hari kerjanya duduk tungguin bosnya yg jam kerjanya ngalah2in security, jabatannyaa aahhh lupa disebut, jabatan santai menurut semua teman kerjanya, Secretary. Dia mulai merasa nyaris mati kebosanan, mengiba pada nasib untuk menerbangkannya keluar dari tempat ini. Padahal dia gak iri dengan kisah sukses si Ahong, Neneng, Wati, Dodol ato si Asep. Kagak sama sekali. Cita2nya sederhana. Kelima kisah sukses diatas tak membuat dia ingin seperti mereka karena bukan itu cita2nya. Sampai sekarang masih takut2 untuk nekat mengundurkan diri dengan alasan KAPITALISME. Sebut saja UANG. Kata Mario Teguh bukan cita2 namanya kalau sederhana, cita2 haruslah far beyond what you are capable of right now, far beyond your reach, and with your self consciousness you work and walk toward your dream.Sukses itu puas melakukan apa yg kita ingin lakukan, dan yg paling penting bagi saya, sukses itu adalah ketika apa yang kita lakukan berdampak positif bagi banyak orang, membahagiakan orang lain. Tapi bagi saya juga, sebaliknya orang yg gak sukses adalah orang yang gak tau syukur, tukang komplen soal hidup, apa2 merasa kurang, terpenjara dan terikat (lagi2) KAPITALISME, jiwanya gak bebas, dan cuma menyenangkan diri sendiri. Saya ingat film INTO THE WILD, pada hari2 akhir hidupnya yang egois ingin menyenangkan diri sendiri yang jiwanya terlalu bebas itu dia menyadari bahwa HAPPINESS ONLY REAL WHEN SHARED.

Jumat, 13 Agustus 2010

Ketika Bapak Menagih Janji

Bapak dan Ibu saya punya kebiasaan enggak aneh, mereka selalu menelpon disaat saat yang tidak tepat bagi yang ditelpon. Yang ditelpon disini adalah saya, saya dan saya, dan mungkin cuma saya yang ditelpon disaat2 yang menurut saya tidak tepat. Apa mungkin menurut mereka saya anak yang paling aneh jadi patut dihubungi dijam2 yang tidak tepat. Semisal, Bapak dan Ibu saya menelepon kalo gak subuh (seolah ngebangunin sholat subuh aja), ya jam kerja. Kalo pada saat jam kerja masih mending, tapi yang bikin panggilan mereka terdengar absurd ketika kalimat pembukanya begini:

si Ibu : "Hai Eciii... lagi ngapain"
Saya : "nggg... menurut mama?" *sambil ngakak "ya kerja dong mahhh..."
Si Ibu : "Ihh kali aja ko bolos. Kok kerja terus sih" (lhhaaa... makin aneh kan? padahal si Ibu teh nelpon jam 10 pagi) *makin kenceng ngakak
Saya : "Mama kesepian yah? ngerjain eci pagi2 gini?"
Dan begitulah kira2 percakapan kami dibuka SETIAP KALI mereka terutama Ibu saya nelpon. *sigh

Atau kalo gak, subuh2 (tolong di samakan persepsi kita, subuh yang saya maksud adalah sebelum pukul 5 pagi dini hari!!), mereka telpon dengan kalimat pembuka yang sama, seringnya sama, sepertinya DEFAULT (ngakakakakkkk...!)
Bapak/Ibu (kadang duet di loud speaker dengan suara ganjen) : "Hai Ecciii... lagi ngapain? kok masih tidur sih? udah jam berapa ini? emang gak ngantor?" *dddhhhiiiaaarrr
Saya: (antara kesal dan kocak) "Mamaaaa... ini jam berapa? ya iyah eci masih tidur. macam baru tau aja dari mess ke kantor cuma 10 menit, dijemput didepan mess juga, dan jam kerja masih 3 jam lagi. Ini bukan Jakarta maaaaa..." *pengen nangis putus asa
Si Ibu: "Hehehehe... oh masih tidur yah?" udah gitu aja.Gubrak!
Panggilan on very early morning itu berawal sejak 2003 awal saya kuliah, dulunya sih saya suka kaget, takutnya ada kabar buruk yang mo disampein dari kampung, ternyata cuma tanya kabar, malah kadang2 cuma mau ngerjain saya. Ckckckck.

Daaannnn, sampai pada suatu malam, ketika dengan steadynya saya tiduran sambil nonton pilem kartun seorang diri didalam kamar mess berukuran 3,5 meter x 5 meter ini, pukul 21:00 si Bapak menelpon. Aaaiihhh tumben, karena kali ini jamnya tepat saya yang malah jadi deg2an.

Si Bapak: "Eci... kok gak pernah nelpon? gak kangen yaa?" *hiyak ketahuan sudah
Saya: "Eci mau telpon pah, tapi mama atau papa yg keseringan telpon tiap hari, jadi ya udah" Sama kayak KALAU orang pacaran saya aja kesel kenapa pacar saya jarang nelpon, saya mulu yang telpon tiap hari, alasan si pacar karena saya yang keseringan nelpon, jadi habis bahan pembicaraan. Hihihi.
Si Bapak: "kerja dari pagi ampe malam, masa gak ada duit buat beli pulsa?" *tuinggg langsung ngerasa malu sendiri
Saya: "ya justru karena dari pagi ampe malam itu pa, gak ada waktu" *terkekeh
Si Bapak: "hhhaaaalllaahhhh... alesan. Jadi kapan kamu resign?" *jjeedddeeeerrrr
Saya :"hhmmmm..." Hening...
Si Bapak: "Kan katanya tahun ini? Katanya mau pulang kampung dan tinggal ama kami? Kapan? Coba tes PNS tahun ini yah? Jangan tunda2, mau sampai kapan kamu sendirian di kampung orang?"
Saya: "Lagi mengumpulkan keberanian nih Pa. Gak berani kalau belum dapat kerjaan baru trus resign gitu aja, soal PNS ntar2 aja deh"
Si Bapak: " Ya udah kita buka toko aja gimana? Emangnya sarjana itu harus kerja kantoran? ntar buka toko dikampung aja gitu? apa kek?"
Saya: "Pabrik kerupuk ya Pa?"
Si Bapak: "Udahlah resign aja dulu pulang kampung..."

Naahhhh.... itu sudah! sampai detik ini saya masih mengumpulkan keberanian, untuk resign meskipun belum dapat pekerjaan baru, padahal belum tentu juga saya pasti bakal pulang ke kampung si Bapak dan si Ibu. Cita2 saya sederhana mau jadi perkerja sosial. Pekerjaan kantoran mungkin gak cocok sama saya. Pekerjaan yang sekarang pun gak akan membawa saya kepada cita-cita saya, kecuali ada teman bos saya sang Presiden Direktur PT. X Joyo Royo yang secara tidak waras naksir saya dan memutuskan menikahi saya, dimana beliau adalah (paling tidak) manager PT. Chechev Total Minyak Angin E&P. Salah satu keberanian yang saya maksud adalah JIKA tabungan saya cukup, jadi rencananya nih, saya nabung dulu kalau belum dapat pekerjaan baru dan tabungan saya cukup, saya resign kabur ke Eropa atau NZ yah sebulan ato 3 minggu kek, dan sepulangnya tabungan saya masih cukup membiayai 6 bulan kehidupan pengangguran saya. Gitu Loh! Dengan asumsi dalam 6 bulan itu saya HARUS dapat pekerjaan baru. Kalau saya cerita rencana saya ini si Bapak ama si Ibu, bisa snewen berat. Yyyaaahhhhhh... :(

Jadi tolong, kalau ada diantara kalian yang punya ide lebih bagus, TOLONG nasihati kepala batu saya yang menggantung dibagian paling atas dari tubuh saya ini! Dan jika ada diantara kalian yang tau ada lowongan pekerjaan yang COCOK sama saya, tolong info. Tolonnngggg :'(

Tapi yang paling penting atas semuanya adalah, doakan saya yaaa...
Dan jangan lupa cuci tangan sebelum makan.

Sudah itu saja.

Rabu, 04 Agustus 2010

Soal Kawin Versi Humor

Ini saya kutip habis2an isinya dari sebuah blog perempuan hebat

Wife : Honey..... What are you looking for?
Husband : Nothing.
Wife : Nothing...?? You've been reading our marriage certificate for an hour??
Husband : I was just looking for the expiry date.
------------------------------------------------------------------
Wife : You always carry my photo in your handbag to the office. Why?
Hubby: When there is a problem, no matter how impossible, I look at your picture and the problem disappears.
Wife : You see, how miraculous and powerful I am for you?
Hubby: Yes, I see your picture and say to myself, "What other problem can there be greater than this one?"
------------------------------------------------------------------
Girl: When we get married, I want to share all your worries,troubles and lighten your burden.
Boy: It's very kind of you, darling, But I don't have any worries or troubles.
Girl: Well that's because we aren't married yet.
---------------------------------------------------------------------
Son: Mom, when I was on the bus with Dad this morning, he told me to give up my seat to a lady.
Mom: Well, you have done the right thing.
Son: But mom, I was sitting on daddy's lap.
---------------------------------------------------------------------
Girl to her boyfriend: One kiss and I'll be yours forever.
The guy replies: Thanks for the early warning.
---------------------------------------------------------------------
A wife asked her husband: "What do you like most in me, my pretty face or my sexy body?"
He looked at her from head to toe and replied: "I like your sense of humor."

Minta Maaf

Saya merasa bersalah...

Setelah satu semester absen, saya datang2 langsung curhat.
Maaf...
Bukan khilaf, hanya sedikit begah *hiks

Saya minta maaf juga, Blog ini judulnya PEREMPUAN TORAJA, tapi tak seikitpun sejauh ini kalian temukan seorang perempuan yang berbahasa Toraja, atau paling tidak menunjukkan sedikit identitas sebagai perempuan Toraja. Padahal saya bangga jadi orang Toraja. Apa siihhhh?

Ya sudah ya, dimaafkan kan?

Saya janji akan update dehh *wink


Makasi udah sudi mampir


Love, Love, Love... -Perempuan Toraja-

Soal Kawin

Ini lah satu-satunya pertanyaan yang paling sering saya terima. Dengan segala keheranan dan kelucuan sekaligus kekesalan akan coba saya beberkan.

Day 1

pukul 07.15, di depan kantor PT. X Joyo Royo.

Me: Pagi Pak... (menyapa pak satpam)
Him: Pagi Sher. Eh si anu udah kawin, keknya udah enak deh, jalan udah duaan santai ama lakinya.
Me: Trus...?
Him: Ya kamu kapan? di balap lagi kamu... -nnggg... keknya saya gak pernah ikut balap kawin yah. Balapan karung aja belasan tahun yang lalu. lagipula pada bagian kalimat "di balap lagi kamu..." seolah2 mengartikan temen saya yang dimaksudkan udah kawin itu, sebelumnya pernah membalap saya pada pertandingan yang sama. Hahaha... hhmm... agak absurd yah?-
Me: Ohh... ya bagus kan? Duh Pak, biarin lah, Bapak saya dong gak nanya2 kaya Bapak.

- By the way, kalian yang membaca ini, kalian tahu kan berapa usia saya saat ini, almost 25, almost (only) 25! betapa mudanya saya untuk direpotkan dengan pertanyaan seputar perkawinan. terdengar seperti living in denial gak sih? Hahaha. -

Day 2

Di sebuah percakapan private chat room.

Me: Mbak, si anu kawin...
Her: Oh ya? Ayo Sher... jangan mau kalah.
Me: Glek! - hening, what is wrong with this people. Perkawinan seolah pertandingan. mungkin itu yang dia lakukan ketika memutuskan menikah. HHhhh... unbelievable -

Day 3

Disebuah rumah makan, masih membahas perkawinan si anu dengan si nganu.

Kawan 1: kamu gak pengen kaya mereka?
Me: Pengen. Ntar kalo udah saatnya buat aku.
Kawan 2: tapi kamu kan udah tua -nah yang ini pertanyaan yg paling annoying, untung sahabat sendiri yg becandain-
Me: situ semacam usia kita beda jauh. - ya, kawan saya ini cuma setahun lebih muda dari saya -
Kawan 1: Iya ntar ada waktunya buat kita masing2.
Me: Ya, aku kan bukan Kopaja yang saling mendahului. Yang mau duluan silahkan. Aku gak buru2 kok :). menikmati tiap fase dalam kehidupan.

Day 4

Di sebuah ruang rumpi paling sakral dan happening se PT. X Joyo Royo.

Bu 1: Sherrr... kalo kamu gak cepet2 kawin ntar dibilang perawan tua. Orang sini tuh gitu.
Me: Hahaha... biarin bu. Lagian saya bukan orang sini.
Bu 2: Mbak terlalu pemilih sih.
Me: Bukan pemilih, tapi saya gak bisa kawin sama orang yang seketemunya aja, hanya karena tekanan sosial. Masa gak punya standar soal calon suami?
Bu 3: Udah sama si anu aja...
Me: Hahahahhaa...nnnggg.... gak ah.

- See... another percakapan yang tak terdengar betapa sakralnya sebuah perkawinan itu. "Yang Penting Kawin" - oh.. NO!

Day 5

Sebuah percakapan telpon dengan orang tua kandung.

Mom: Ci, udah punya "temen" ?
Me: Banyak, mam.
Mom: Nah ya itu, makanya gak jadi2, banyak sih.
Me: Lha, kalo temen mah banyak aja mam. Temen laki kan? Yang spesial buat kawin belom, kalo itu maksud pertanyaan mama.
Mom: Oh ya udah. - Thats it. begitu dibilang belum nemu, si mama ngerti dan udah, cari pembicaraan lain. Thats why I love my mom. Gak seperti orang2 yang "terlalu" care, sampai2 mengorek2 alasan kenapa saya belum kawin2. Haduuhhh. Get a life! Saya dong ama "laki" saya santai aja. OOpppss... did I mention "Laki" ? Terdengar seolah saya sebenernya punya pacar. Hahaha...

Akhirnya untuk pertanyaan yang sama yang dilontarkan oleh orang2 yang itu2 juga, maupun orang lain dan berulang kali, saya punya jawaban yang pas!

1. Duh, Pak saya masih bingung mau ngawinin pacar yang mana.(jawaban ini saya paling suka)
2. Masih ikatan dinas Pak, belum boleh kawin sama kantor, soalnya gajinya gede.(Ciihhhh...!)
3. Melihat kehidupan pernikahan Bapak, saya kok jadi takut kawin buru2 yah (ini KHUSUS buat yang rese, hahaha)
4. Saya masih 18 kali Pak/Bu, masa disuruh kawin.(pastikan waktu memberikan jawaban ini kostum saya harus tepat seperti anak usia 18 tahun, termasuk cara bertutur yang mendadak di alay2in, hahaha)
5. Duh, masih kuliah Pak/Bu, belum berani kawin. (sambil nenteng2 diktat seolah2 benerrrrrr masih kuliah)

Kepada beberapa orang yang dekat dengan saya, setelah melalui percakapan panjang, soal "yuk kawin yuk", saya mengaku bahwa, saya sebenernya punya kawan pria yg dekat selama 2 tahun terakhir. Saya menolak disebut PACAR! Being In A Relationship itu pun gak gampang, kenapa gampang sekali orang nyuruh kawin? dan itulah yang terjadi terhadap kami.

Jadi, bagi saya perkawinan bukanlah perlombaan. Mungkin bagi banyak orang di banyak tempat perkawinan adalah sesuatu yang "LEBIH CEPAT LEBIH BAIK". Tapi tidak buat saya, saya menikmati tiap fase keberadaan hidup saya, menikmati pahitnya patah hati dan indahnya jatuh cinta dengan tidak kapok2nya. Kuliah di Ibukota, lalu bekerja di hutan. Tidak ada yang salah. Bukannya masih ingin main2. But YES! For me my life is playful! Why so serious when you only have one life to live? Semua indah pada waktunya. Basi. Yeah, but it is true, indeed. Bagaimana mungkin yang berkomentar kepada saya soal perkawinan adalah orang yg sering BT sama suaminya, malas mengurus anak2nya, merasa jauh dengan mertuanya, masih suka sama perempuan lain lah, memperlakukan istri layaknya pembokat lah, gaji diumpetin dari istri lah. BLAHH!!

Bersyukurlah kalian yang sudah menemukan kebahagiaan perkawinan kawan2ku, Pak, Bu. Yanbg belum, dan masih ngarep banget, saya doain dah.

Jadiiii... ya sudahlah ya...

Terima kasih nasihat2 perkawinannya, akan saya gunakan nanti disaat yang tepat. mungkin belum sekarang, ya Pak, Bu. Nasihat baik tidak akan hilang ditelan waktu. Tapi kalimat2 rese yang gak enak udah saya kasiin ke anjing kurap di tetangga sebelah. Hahaha.

Signing off,

Celi, Eci, Sherly... or whatever they called me lah :)

Minggu, 31 Januari 2010

Cara Menghabiskan Malam Minggu Di Batu Kajang

Pertanyaan pertama yang mungkin timbul, dimanakah Batu Kajang?
Di Kalimantan Timur, sekitar 4 jam dari Balikpapan, dan 3 jam deh dari Penajam, termasuk Kabupaten Pasir.
Trus ada apa di Batu Kajang, gak ada apa apa! Sejauh mata memandang hanya pohon dan pohon dan pohon lagi, puji Tuhan debunya sudah berkurang. Lho, kalo banyak pohon kenapa bisa banyak debu? entahlah mungkin karena banyaknya kendaraan yang melintas, dan panasnya desa ini, karena di desa ini yang berkuasa adalah industri batu bara. Kemampuan analisisku buruk, jadi nanti aku sertakan gambarnya.

Trus mau ngapain di Batu Kajang ?? Hhhmmm... aku bekerja di desa ini. *keluh
Tadi malam, aku sudah melewati malam minggu yang ke 30 di batu kajang selama nyaris setahun aku menjadi penghuni Batu Kajang. Sisanya aku habiskan untuk ke Balikpapan, Samarinda, atau saat sedang cuti.

Setelah merasa cukup Master dalam melewati malam minggu di tempat ini, kemampuan analisaku yang buruk ini mencoba mengumpulkan beberapa tips malam mingguan di Batu Kajang, sapa tau ada diantara kalian yang baca adalah warga Batu Kajang, ato malah calon warga Batu Kajang ( geleng geleng tak percaya).

Sabtu, 30 Januari 2010

Etika Etika Etika....!! *Dalam lingkungan Wihara Buddhist

Pertama tama, aku bukan buddhist.
But I just read an article in Wikihow, which I found it interesting to read it all. It is somekind of 'good to know' things, or a 'must know' buat sebagian orang. Judulnya How To Practice Buddhist Monastery Etiquette. Tidak, aku tidak mau beri link nya (since they do not pay me for that), jadi baca tulisanku saja yaaa... *wink

Artikel ini perlu untuk yang awam, yang berencana mau berkunjung ke Wihara Buddhist, umat Buddha mungkin sudah paham, lha gimana dengan non-Buddhist?, misalnya turis turis di Thai, Cambodia, de el el. Jadi, supaya tetap santun, gak malu maluin, gak sotoy, dan tetap enjoy, coba baca guidelines ini. Aku pun setelah membacanya menyesal berangkat dengan pengetahuan tentang tata krama yang terbatas, dan aku menemukan beberapa kesalahanku waktu berkunjung ke Buddhist Monastery.

Sabtu, 16 Januari 2010

Kwap Khun Crap!!

" Kemaren gw nawar 350 baht ke 150 baht, kata yang dagang, "are you okay?" sambil nunjuk2 kepalanya"

Hahahaha.....
Itu tadi kutipan pesan dari seorang teman melalui messenger, seorang teman yang lagi liburan ke Phuket.
Sarapppp...!!!

Jumat, 15 Januari 2010

Greeting From Perempuan Toraja!

Haaaaiii....!

This is the other blog from perempuantoraja

Cheers.

* segitu doang greetingnya? (Ya! aku mendengar suara2 dalam hati kalian yg mengatakan hal ini)
hehehe, saat aku menulis postingan pertama ini, aku sedang diteriaki bosku dari dalam ruangannya. Ideku langsung hilang. Aku janji berikutnya aku akan lebih banyak kata...