If you read my blog you might find absurdities on it, but after that I am sure you will find out that I am a decent human being. So, let make friends! Much love from me, Perempuan Toraja :)
RSS

Jumat, 12 Agustus 2011

Nyesek

Since lately is my nyesek time, I think I deserve a chance to post some menye menye stories, hehe :)


Hhhmmm, where do I start? *sigh* Well, how do I start? *sigh sigh*

Temen deket, temen main, temen cerita, temen mencela, temen gossip, temen makan, temen ketawa, temen curhat, mau resign. Sejak awal saya tahu, begitu pula teman teman yang lain, saat saat seperti ini akan tiba bagi kami masing2, tinggal siapa yang duluan dan siapa yang belakangan, atau mungkin siapa yang berubah pikiran ingin menetap secara permanen. Kebetulan saat ini Tuhan membuka jalan buat sahabat saya satu ini, waktu tau dia interview di sebuah perusahaan bagus, dengan carrier chance, dan remuneration package yang lebih baik, tentu saja saya excited dan mendukung, sampai akhirnya dia bilang (dengan bercanda) "Perpisahan jualah baik adanya" saya langsung rasanya disergap rasa sedih dan sepi luar biasa. Drama? No! Saya puya beberapa temen deket lagi yang lain. Di tempat sekecil ini, kehilangan satu teman dekat itu berasaaaa banget ilangnya. Dengan persahabatan pula lah kami bertahan disini, bekerja dan bermain di tempat ini. Bukan hanya melulu soal gaji dan nama besar perusahaan kami. Anyway, have you heard about our company? Haha, you'll know how "big" we are. 

Hari pertama dengar dia hampir pasti, sedikit lagi, selangkah lagi akan pergi, mata saya bawaannya panas mulu, semacam ada perapian di kantung mata ini kali ya, panas, tau dong mata yang panas akan bermuara kemana? Air mata yang menetes tentu saja. Ah lebay! 2 minggu lagi dia pergi (katanya mah). Baiknya memang air mata dihabiskan disaat2 ini, jadi ketika dia pergi dan pergi, ya pergi, setidaknya masa kritis telah lewat. Mungkin.

Lukman Ginanjar mungkin tidak selalu hadir dalam masa susah dan senang saya, seperti prinsip pertemanan kami "susah liat temen seneng, seneng liat temen susah", tapi saya tahu dia teman dan anak yang baik. Dia pernah mendampingi saya di saat tersulit saya selama saya disini. Kelak ketika dia punya pacar, dan berisitri, saya tahu dia akan jadi pacar dan suami yang baik. Dia adalah karyawan yang baik, juga cerdas, dia akan jadi karyawan dengan karir yang bagus, saya percaya, setidaknya itu adalah bagian dari doa doa saya buat dia.
Tahukah kalian apa yang paling menyesakkan ketika ditinggal orang orang dekat dalam kasus seperti ini? Saya tahu ini semua pasti berlalu, semingu 2 minggu, sebulan, mungkin berasa sedihnya, setelah itu mungkin biasa aja. Akan ada pengganti nya mungkin. Atau akan ada temen baru yang lebih gila dan baik daripada dia, tapi itu semua tidak akan pernah sama. Seberapa hebatnya kamu bilang akan menjaga tali silaturahmi, keadaan hampir pasti tidak akan sama lagi. Kami akan terpisah ribuan mil, dan terpisah lautan. Dia akan sibuk dengan kerjaan barunya, teman barunya, hidup barunya disana. Each life of us will keep moving on.

Farewell, my friend. So long... 
Until we meet again...


Dengan segenap perasaan haru biru dan kelabu (padahal biru dan kelabu adalah 2 warna yang berbeda),


Sambara Serly



Selasa, 02 Agustus 2011

One Step Closer

Tiket udah kebeli yeayyyy....


Jumat 22 Juli, waktu lagi dalam perjalanan ke Balikpapan, mobil ban Kijang Innova yang saya tumpangi bocor. Bllleesssssss...! Pak supir dan seorang instruktur golf di kantor saya yang juga menumpang dimobil bahu membahu mengganti ban mobil. Masa dong ternyata lebih jago ganti ban mobil si instruktur golf aja gitu daripada sang supir. LOL. Lalluuu... saya yang tengah kepanasan di mobil yang mesinnya sedang mati itu (tentu saja!) di jalan yang kiri kanan pemandangannya cuma kebon sawit, saya (akhirnya!) dapat panggilan interview lewat telpon dari New Zealand Immigration, si Ibu Vivi namanya. Tanya2 dikit gitu, saya jawabnya mah santaiii... yakin aja gitu Visa yang nilainya 1 juta rupiah ituuhhh, bakal tetep granted. Cih! kalo gak granted, duitnya angus, saya ogah apply lagi, sementara gak punya liburan plan B.

Senin siang, tanggal 25 Juli, karena lelah menanti kabar kepastian Visa, saya telpon deh New Zealand Immigration nya, bener aja dong, kata si mbak receptionist (dengan judesnya) Passport saya udah boleh diambil! Granted!!
langsung ngebut cari tiket.... karena nguber Jetstar Promo Jakarta-Christchurch via Singapore & Auckland Vice Versa , saya langsung mantengin lagi web nya. Ciisssss!! Harga promo dah abis. Oh iya, tiket promo Jetstar, dengan tujuan New Zealand itu hadir di minggu ke 2/3 bulan July. Harga returnnya bisa dapat 5 jutaan, starting Jakarta. Sampai akhirnya balik ke itinerary awal pake Air Asia, Balikpapan - KL - Christchurch - KL - Balikpapan, lebih cepet, praktis, sama murahnya, eh sedikit lebih mahal sih, dikiiitttt aja, karena udah plus pilih seat, makanan KL-CHC pp, dan bagasi up to 20 kg pp. Lumayan lah ya, kalo pake Jetstar plus2 itu semua tentu saja jatuhnya jadi lebih mahal. Jadinya total semua tiket itu, 6.6 juta, plus tiket pesawat dari Queenstown ke Christchurch 540 ribu, karena malas naik bus, dan ingin liat pemandangan dari atas pesawat, murah yaaa tiketnya? Balikpapan -  Jakarta aja, seringkali lebih mahal dari ini.

Btw, tau Jetstar kan? itu low cost carrier punya nya Qantas, bendera Australia.

Ah ya, kenapa saya post soal cost tiket ini? Karena kalau habis jalan2, pasti ditanya detail soal tiket sama temen2 yang juga mungkin pengen jalan2, ato orang yang emang pengen tau aja berapa budget liburan kesana, ato sering juga, tanya2 karena pengen tau, punya berapa duit sih lo? Hahaha! Crapp!! Dan serius, ini emang benar terjadi. Semoga bulan depan perjalanan lancar. Amin!

Worry less, travel more, enjoy life, forever young :))