If you read my blog you might find absurdities on it, but after that I am sure you will find out that I am a decent human being. So, let make friends! Much love from me, Perempuan Toraja :)
RSS

Rabu, 20 Oktober 2010

Nyesek adalah...

Nyesek adalah...

- Ketika ditinggalin gitu aja tanpa alasan. Dilupakan begitu saja, seolah gak ada apa2. Ketika seseorang tiba2 masuk dalam hidupmu, melakukan hal2 yang membuatmu jatuh cinta, lalu tanpa alasan yg tak cukup bisa dimengerti memutuskan meninggalkamu begitu saja. Feels like I wanna put U between F and C followed with  K!
- Ketika gak bisa dapat score TOEFL yang diinginkan gara2 ngantuk berat, dan tak mampu menjawab soal2 secara lengkap, padahal udah cukup belajar.
- Ketika  mantan menikah mendahului saya. Karena dulu saya pernah bilang ke dia waktu putus "if we break up at least I'm the one who get the new one first, or if I am not at least I'm the one who get married first, or if I'm not (again) let me die first!!" Hahaha... Karena sekarang mantan saya bahkan sedang menanti kelahiran anak pertamanya. DANG! Gak nyesek2 gimana juga sih, lagian umur kami terpaut jauh, and I am so over him juga gitu.

Nyesek adalah...


- Ketika kawan2 sepertinya udah berada dalam kemapanan jejak karir. Bekerja sesuai dengan cita2 masing.
- Ketika satu persatu sahabat dekat mulai mendapatkan kejelasan tentang siapa kira2 bakal pendamping hidup mereka, atau yang paling nyesek adalah ketika akhirnya mereka satu persatu menikah mendahului saya, meninggalkan saya dalam kegirangan masa lajang dengan ketidak jelasan siapakah bakal pendamping hidup saya kelak. Bah!


Nyesek adalah...


- When you love someone who is not love you back! *tears
- Ketika pacar selingkuh, ohmaidog! This is so common yahhh...
- Ketika orang lain menjadikan musibah yang kamu hadapi sebagai bahan lelucon dan tertawa di depanmu. Seriously, langsung pengen bikin tu orang gak punya gigi lagi.
- Ketika kamu tertimpa musibah perbuatan yg tidak menyenangkan dari orang lain, tapi harus bersabar bertemu dengan orang itu setiap hari. Bagian yang paling menyesakkan adalah pada saat setiap kali berdoa memohon kekuatan untuk mengampuni orang itu, karena itu tidaklah mudah.
- Ketika harus bekerja seven to seven setiap hari...

Tapi ketika saya bersama para sahabat dan melihat kesesakan mereka...

- Ketika sahabat saya baru saja ditinggalkan suami tercinta karena panggilan Yang Kuasa, pada usia pernikahan yg masih seumur jagung (dalam hitungan sebener2nya usia tanaman jagung)
- Ketika sahabat saya tertimpa masalah yang membuatnya tak lagi bisa melanjutkan studinya, sementara masa muda kami habiskan beberapa tahun di bangku kuliah
- Ketika pernikahan sahabat saya tak sesuai impiannya
- Atau ketika sahabat saya pun sama halnya mengalami patah hati seperti saya 
- Atau ketika sahabat saya kehilangan ibundanya diusia kami yg masih cukup belia ketika itu....


Ya Allah Gusti.... Who am I to complain?? Ya kok rasanya lebay banget kalo saya bilang saya "capek". Ya kok rasanya gak tau syukur banget saya ini. Ya kok rasanya saya ini cemen binti lemah lebay ?
Maafin ya Tuhan... Maaf banget...


Lagian kenapa sih harus liat kesesakan orang lain dulu baru sadar betapa beruntungnya kita, atau seberapa beruntungkah kita? Bagaimana dengan, apapun yang terjadi tetaplah bersyukur? Rasanya gak adil membandingkan kesesakan kita dengan orang lain, apalagi kalo orang lain lebih gak beruntung daripada kita. Maka itu saya berusaha keras menjadikan itu sebagai peringatan bersyukur.


Maaf ya Tuhan...