If you read my blog you might find absurdities on it, but after that I am sure you will find out that I am a decent human being. So, let make friends! Much love from me, Perempuan Toraja :)
RSS

Rabu, 18 Agustus 2010

Farewell, Boss...

Hari ini Presiden Direktur PT. X Joyo Royo akan meninggalkan site, kembali ke negaranya karena alasan kesehatan. Saya juga belum tau akan bagaimana struktur management di perusahaan ini selanjutnya. Atau mungkin tetap seperti biasa. Tak banyak hal terbuka di tempat ini yang bisa menjawab penasaran saya. Dalam banyak hal juga banyak karyawan yg merasa dirugikan dengan ketertutupan pada hal2 krusial. Ah sudahlah, hari ini saya sedih Boss saya akan pulang kampung, padahal masih ada bos saya yang satu lagi. Beliau itu bijaksana, baik, ramah, berwibawa, pokoknya semua yang kualitas seorang President Director harus punya, dia punya. Mungkin kepergian beliau akan menyisakan sedikit kabar baik bagi saya, salah satunya jadwal cuti yang sekarang MUNGKIN akan lebih bisa fleksibel ( yiiihhhaaa....!!! ). Sebelumnya Presiden Direktur saya tak pernah merelakan saya ambil cuti kalau beliau ada dikantor termasuk hari Natal. Kemarin saya hanya dikasi cuti 3 hari cuti dari Batu Kajang - Tana Toraja. *d'oh

Untuk sementara, saya akan sepenuhnya mengabdi pada bos 02 saya. Beliau juga baik, meskipun lebih galak. Mereka semua baik kok, karena saya sudah kebal. Hahahaha.

Tadi Beliau memanggil saya, berpamitan secara pribadi, saya menjadi begitu emosionalnya sehingga saya hanya menunduk, 5 menit lagi saja saya berada diruangan itu, pastilah saya akan benar2 menangis. Saya ingin sekali bilang "Sir, I am not sad that you are leaving, I am sad because you are not well, you are not okay", tapi rasanya tenggorokan saya tercekat, kalau saya bilang pasti sambil berurai air mata... aarrgghhh! I was just speechless :'( . Iya beliau sakit, sehingga harus mengikuti perawatan medis di Seoul, sekaligus kembali ke tengah2 keluarganya. Pergantian President Director dalam kurun yg relative singkat adalah hal biasa di tempat ini, tapi kepergian beliau karena kondisi kesehatan sangat saya sayangkan.

Semoga Bapak Lee Chan Eui sehat dan bahagia di Seoul, dalam perawatan dan kasih sayang keluarga tercinta dan para dokter yang kompeten.

Until we meet again, Sir. You're great!

Selasa, 17 Agustus 2010

Selamat Ulang Tahun NKRI!

Selamat Ulang Tahun NKRI!

Ini usiamu yang ke 65. Aku ingin sekali bicara pada presidenmu, kenapa dia suka sekali curhat? harusnya dia lebih kuat dari kami. Aku si tukang curhat pun masih kalah sama dia. Aku ingin sekali bertanya padanya bagaimana rasanya memimpin sebuah negara besar (gunakan ukuran meter), yang didalamnya berisi terlalu banyak ragam? Kekuasaan kah? Atau benar terbeban untuk melayani bangsa dan negara? Aku ingin bicara dengannya, kenapa harus turut serta menyeret kami rakyat yang memang sudah banyak pikiran ini, utuk turut cemas oleh masalah yang harusnya dia bisa tangani sebagai konsekuensi menjadi seorang pemimpin negara, yang bahkan nekat mencalonkan diri diperiode berikutnya? Buat apa? Kadang2 kami sudah dibuat pusing oleh media soal banyaknya kasus yang berputar2, skenario heroik seolah masalah akan selesai, yang nyatanya tidak, menguap begitu saja. Tidakkah kami begitu baiknya, sebagai bangsa pemaaf? Bahkan kami lupakan masalah itu.

Selamat Ulang Tahun lagi NKRI!

Negara ini sudah dari sananya beragam, tapi kenapa suka ribut soal perbedaan? Tidakkah masalah lain sudah banyak? Kenapa seolah terbeban untuk menyeragamkan kami? Oh, bukan kau NKRI, cuma oknum2 mu. Apa aku terlalu banyak menuntut? TIDAK! Aku cukup tau diri belum bisa memberimu apa2, termasuk kado ulang tahunmu kali ini, dan sebelum2nya. Tapi coba liat mereka yang sudah berjuang untukmu, mereka yang terbeban membuatmu bangga.

Nanti aku juga akan begitu, suatu hari nanti.

Senin, 16 Agustus 2010

Sekali ini saja, Ma.

Kukipas2 ubun2 mama yang mulai berasap, kurasakan hatinya mulai panas, sesekali ku kecup dan kukatakan "Ma, kulakukan ini bukan tanpa alasan"... hiyak... si Mama melotot kearahku. Aku mengerti Ma. Tapi saat ini tak ada yang lebih arif ketimbang mengikuti kata hati. Ini hanya akan membuatmu panas sebentar saja, Ma. sabarlah seperti aku telah bersabar selama ini. I love you, Mama.

Katanya, Sukses Itu KAYA RAYA!

Si Ahong punya toko bangunan tiga bijik yang satu di Gading, satu lagi di Grogol, satu lagi di Tangerang. Dia doyan jalan2, jadi sekarang dia hobinya bawa jalan2 anak bininya ke HK, Taiwan, Singapore. Kadang2 selingan pergi main judi di Gadjah Mada ato di Ancol. Kebanyakan duit si Ahong. Cerita sukses nomor 1.

Si Neneng kerja di perusahaan oil and Gas terkemuka di Nusantara, jabatannya Supervisor bagian Finance, padahal usianya baru 25. Lumayanlah. Gak sama kayak si Ahong, si Neneng cewek cupu yang duitnya cuma buat dikirim ke emak dikampung. Gak doyan belanja dan gak doyan jalan2. Cerita sukses nomor 2.

Lain lagi si Wati, perempuan usia 25 ini bakal mulai kuliah lagi ambil PhD di salah satu unversitas negeri nomor wahid jurusan teknik nuklir (ngarang waeee). Sekarang nyambi kerja jadi reseacher freelance di sebuah lembaga penelitian bagus, yang katanya proyeknya nilainya puluhan milyar. Dan si Wati doyan banget belanja belanji dan party. Cerita sukses no 3.

Si Dodol, adalah kawan yang sukses di dunia per PNS an, doi kerja di lembaga keuangan negara, dan pendapatan (bukan gaji) nya rata2 puluhan juta sebulan kadang2 malah mencapai ratusan (darimana asalnya yu kira2 sendiri lah). Dan sekarang niat mau kawin istri kedua. Hobinya koleksi mobil, emasnye dimane2. Cerita sukses no 4.

Si Asep lain lagi, punya toko HP enam bijik di Mangga Dua, punya tempat judi di Hayam Wuruk, deket ama petinggi2 Nusantara, termasuk jenderal2 kepolisian. Usahanya sukses besar. Tukang jalan, tukang belanja, sekaligus tukang kawin. Cerita sukses nomor 5.

Si Ce E Ce El I Liiiiii... (Miss - you - know - exactly - who), seorang karyawan swasta di PT. X Joyo Royo, yang setiap hari kerjanya duduk tungguin bosnya yg jam kerjanya ngalah2in security, jabatannyaa aahhh lupa disebut, jabatan santai menurut semua teman kerjanya, Secretary. Dia mulai merasa nyaris mati kebosanan, mengiba pada nasib untuk menerbangkannya keluar dari tempat ini. Padahal dia gak iri dengan kisah sukses si Ahong, Neneng, Wati, Dodol ato si Asep. Kagak sama sekali. Cita2nya sederhana. Kelima kisah sukses diatas tak membuat dia ingin seperti mereka karena bukan itu cita2nya. Sampai sekarang masih takut2 untuk nekat mengundurkan diri dengan alasan KAPITALISME. Sebut saja UANG. Kata Mario Teguh bukan cita2 namanya kalau sederhana, cita2 haruslah far beyond what you are capable of right now, far beyond your reach, and with your self consciousness you work and walk toward your dream.Sukses itu puas melakukan apa yg kita ingin lakukan, dan yg paling penting bagi saya, sukses itu adalah ketika apa yang kita lakukan berdampak positif bagi banyak orang, membahagiakan orang lain. Tapi bagi saya juga, sebaliknya orang yg gak sukses adalah orang yang gak tau syukur, tukang komplen soal hidup, apa2 merasa kurang, terpenjara dan terikat (lagi2) KAPITALISME, jiwanya gak bebas, dan cuma menyenangkan diri sendiri. Saya ingat film INTO THE WILD, pada hari2 akhir hidupnya yang egois ingin menyenangkan diri sendiri yang jiwanya terlalu bebas itu dia menyadari bahwa HAPPINESS ONLY REAL WHEN SHARED.

Jumat, 13 Agustus 2010

Ketika Bapak Menagih Janji

Bapak dan Ibu saya punya kebiasaan enggak aneh, mereka selalu menelpon disaat saat yang tidak tepat bagi yang ditelpon. Yang ditelpon disini adalah saya, saya dan saya, dan mungkin cuma saya yang ditelpon disaat2 yang menurut saya tidak tepat. Apa mungkin menurut mereka saya anak yang paling aneh jadi patut dihubungi dijam2 yang tidak tepat. Semisal, Bapak dan Ibu saya menelepon kalo gak subuh (seolah ngebangunin sholat subuh aja), ya jam kerja. Kalo pada saat jam kerja masih mending, tapi yang bikin panggilan mereka terdengar absurd ketika kalimat pembukanya begini:

si Ibu : "Hai Eciii... lagi ngapain"
Saya : "nggg... menurut mama?" *sambil ngakak "ya kerja dong mahhh..."
Si Ibu : "Ihh kali aja ko bolos. Kok kerja terus sih" (lhhaaa... makin aneh kan? padahal si Ibu teh nelpon jam 10 pagi) *makin kenceng ngakak
Saya : "Mama kesepian yah? ngerjain eci pagi2 gini?"
Dan begitulah kira2 percakapan kami dibuka SETIAP KALI mereka terutama Ibu saya nelpon. *sigh

Atau kalo gak, subuh2 (tolong di samakan persepsi kita, subuh yang saya maksud adalah sebelum pukul 5 pagi dini hari!!), mereka telpon dengan kalimat pembuka yang sama, seringnya sama, sepertinya DEFAULT (ngakakakakkkk...!)
Bapak/Ibu (kadang duet di loud speaker dengan suara ganjen) : "Hai Ecciii... lagi ngapain? kok masih tidur sih? udah jam berapa ini? emang gak ngantor?" *dddhhhiiiaaarrr
Saya: (antara kesal dan kocak) "Mamaaaa... ini jam berapa? ya iyah eci masih tidur. macam baru tau aja dari mess ke kantor cuma 10 menit, dijemput didepan mess juga, dan jam kerja masih 3 jam lagi. Ini bukan Jakarta maaaaa..." *pengen nangis putus asa
Si Ibu: "Hehehehe... oh masih tidur yah?" udah gitu aja.Gubrak!
Panggilan on very early morning itu berawal sejak 2003 awal saya kuliah, dulunya sih saya suka kaget, takutnya ada kabar buruk yang mo disampein dari kampung, ternyata cuma tanya kabar, malah kadang2 cuma mau ngerjain saya. Ckckckck.

Daaannnn, sampai pada suatu malam, ketika dengan steadynya saya tiduran sambil nonton pilem kartun seorang diri didalam kamar mess berukuran 3,5 meter x 5 meter ini, pukul 21:00 si Bapak menelpon. Aaaiihhh tumben, karena kali ini jamnya tepat saya yang malah jadi deg2an.

Si Bapak: "Eci... kok gak pernah nelpon? gak kangen yaa?" *hiyak ketahuan sudah
Saya: "Eci mau telpon pah, tapi mama atau papa yg keseringan telpon tiap hari, jadi ya udah" Sama kayak KALAU orang pacaran saya aja kesel kenapa pacar saya jarang nelpon, saya mulu yang telpon tiap hari, alasan si pacar karena saya yang keseringan nelpon, jadi habis bahan pembicaraan. Hihihi.
Si Bapak: "kerja dari pagi ampe malam, masa gak ada duit buat beli pulsa?" *tuinggg langsung ngerasa malu sendiri
Saya: "ya justru karena dari pagi ampe malam itu pa, gak ada waktu" *terkekeh
Si Bapak: "hhhaaaalllaahhhh... alesan. Jadi kapan kamu resign?" *jjeedddeeeerrrr
Saya :"hhmmmm..." Hening...
Si Bapak: "Kan katanya tahun ini? Katanya mau pulang kampung dan tinggal ama kami? Kapan? Coba tes PNS tahun ini yah? Jangan tunda2, mau sampai kapan kamu sendirian di kampung orang?"
Saya: "Lagi mengumpulkan keberanian nih Pa. Gak berani kalau belum dapat kerjaan baru trus resign gitu aja, soal PNS ntar2 aja deh"
Si Bapak: " Ya udah kita buka toko aja gimana? Emangnya sarjana itu harus kerja kantoran? ntar buka toko dikampung aja gitu? apa kek?"
Saya: "Pabrik kerupuk ya Pa?"
Si Bapak: "Udahlah resign aja dulu pulang kampung..."

Naahhhh.... itu sudah! sampai detik ini saya masih mengumpulkan keberanian, untuk resign meskipun belum dapat pekerjaan baru, padahal belum tentu juga saya pasti bakal pulang ke kampung si Bapak dan si Ibu. Cita2 saya sederhana mau jadi perkerja sosial. Pekerjaan kantoran mungkin gak cocok sama saya. Pekerjaan yang sekarang pun gak akan membawa saya kepada cita-cita saya, kecuali ada teman bos saya sang Presiden Direktur PT. X Joyo Royo yang secara tidak waras naksir saya dan memutuskan menikahi saya, dimana beliau adalah (paling tidak) manager PT. Chechev Total Minyak Angin E&P. Salah satu keberanian yang saya maksud adalah JIKA tabungan saya cukup, jadi rencananya nih, saya nabung dulu kalau belum dapat pekerjaan baru dan tabungan saya cukup, saya resign kabur ke Eropa atau NZ yah sebulan ato 3 minggu kek, dan sepulangnya tabungan saya masih cukup membiayai 6 bulan kehidupan pengangguran saya. Gitu Loh! Dengan asumsi dalam 6 bulan itu saya HARUS dapat pekerjaan baru. Kalau saya cerita rencana saya ini si Bapak ama si Ibu, bisa snewen berat. Yyyaaahhhhhh... :(

Jadi tolong, kalau ada diantara kalian yang punya ide lebih bagus, TOLONG nasihati kepala batu saya yang menggantung dibagian paling atas dari tubuh saya ini! Dan jika ada diantara kalian yang tau ada lowongan pekerjaan yang COCOK sama saya, tolong info. Tolonnngggg :'(

Tapi yang paling penting atas semuanya adalah, doakan saya yaaa...
Dan jangan lupa cuci tangan sebelum makan.

Sudah itu saja.

Rabu, 04 Agustus 2010

Soal Kawin Versi Humor

Ini saya kutip habis2an isinya dari sebuah blog perempuan hebat

Wife : Honey..... What are you looking for?
Husband : Nothing.
Wife : Nothing...?? You've been reading our marriage certificate for an hour??
Husband : I was just looking for the expiry date.
------------------------------------------------------------------
Wife : You always carry my photo in your handbag to the office. Why?
Hubby: When there is a problem, no matter how impossible, I look at your picture and the problem disappears.
Wife : You see, how miraculous and powerful I am for you?
Hubby: Yes, I see your picture and say to myself, "What other problem can there be greater than this one?"
------------------------------------------------------------------
Girl: When we get married, I want to share all your worries,troubles and lighten your burden.
Boy: It's very kind of you, darling, But I don't have any worries or troubles.
Girl: Well that's because we aren't married yet.
---------------------------------------------------------------------
Son: Mom, when I was on the bus with Dad this morning, he told me to give up my seat to a lady.
Mom: Well, you have done the right thing.
Son: But mom, I was sitting on daddy's lap.
---------------------------------------------------------------------
Girl to her boyfriend: One kiss and I'll be yours forever.
The guy replies: Thanks for the early warning.
---------------------------------------------------------------------
A wife asked her husband: "What do you like most in me, my pretty face or my sexy body?"
He looked at her from head to toe and replied: "I like your sense of humor."

Minta Maaf

Saya merasa bersalah...

Setelah satu semester absen, saya datang2 langsung curhat.
Maaf...
Bukan khilaf, hanya sedikit begah *hiks

Saya minta maaf juga, Blog ini judulnya PEREMPUAN TORAJA, tapi tak seikitpun sejauh ini kalian temukan seorang perempuan yang berbahasa Toraja, atau paling tidak menunjukkan sedikit identitas sebagai perempuan Toraja. Padahal saya bangga jadi orang Toraja. Apa siihhhh?

Ya sudah ya, dimaafkan kan?

Saya janji akan update dehh *wink


Makasi udah sudi mampir


Love, Love, Love... -Perempuan Toraja-

Soal Kawin

Ini lah satu-satunya pertanyaan yang paling sering saya terima. Dengan segala keheranan dan kelucuan sekaligus kekesalan akan coba saya beberkan.

Day 1

pukul 07.15, di depan kantor PT. X Joyo Royo.

Me: Pagi Pak... (menyapa pak satpam)
Him: Pagi Sher. Eh si anu udah kawin, keknya udah enak deh, jalan udah duaan santai ama lakinya.
Me: Trus...?
Him: Ya kamu kapan? di balap lagi kamu... -nnggg... keknya saya gak pernah ikut balap kawin yah. Balapan karung aja belasan tahun yang lalu. lagipula pada bagian kalimat "di balap lagi kamu..." seolah2 mengartikan temen saya yang dimaksudkan udah kawin itu, sebelumnya pernah membalap saya pada pertandingan yang sama. Hahaha... hhmm... agak absurd yah?-
Me: Ohh... ya bagus kan? Duh Pak, biarin lah, Bapak saya dong gak nanya2 kaya Bapak.

- By the way, kalian yang membaca ini, kalian tahu kan berapa usia saya saat ini, almost 25, almost (only) 25! betapa mudanya saya untuk direpotkan dengan pertanyaan seputar perkawinan. terdengar seperti living in denial gak sih? Hahaha. -

Day 2

Di sebuah percakapan private chat room.

Me: Mbak, si anu kawin...
Her: Oh ya? Ayo Sher... jangan mau kalah.
Me: Glek! - hening, what is wrong with this people. Perkawinan seolah pertandingan. mungkin itu yang dia lakukan ketika memutuskan menikah. HHhhh... unbelievable -

Day 3

Disebuah rumah makan, masih membahas perkawinan si anu dengan si nganu.

Kawan 1: kamu gak pengen kaya mereka?
Me: Pengen. Ntar kalo udah saatnya buat aku.
Kawan 2: tapi kamu kan udah tua -nah yang ini pertanyaan yg paling annoying, untung sahabat sendiri yg becandain-
Me: situ semacam usia kita beda jauh. - ya, kawan saya ini cuma setahun lebih muda dari saya -
Kawan 1: Iya ntar ada waktunya buat kita masing2.
Me: Ya, aku kan bukan Kopaja yang saling mendahului. Yang mau duluan silahkan. Aku gak buru2 kok :). menikmati tiap fase dalam kehidupan.

Day 4

Di sebuah ruang rumpi paling sakral dan happening se PT. X Joyo Royo.

Bu 1: Sherrr... kalo kamu gak cepet2 kawin ntar dibilang perawan tua. Orang sini tuh gitu.
Me: Hahaha... biarin bu. Lagian saya bukan orang sini.
Bu 2: Mbak terlalu pemilih sih.
Me: Bukan pemilih, tapi saya gak bisa kawin sama orang yang seketemunya aja, hanya karena tekanan sosial. Masa gak punya standar soal calon suami?
Bu 3: Udah sama si anu aja...
Me: Hahahahhaa...nnnggg.... gak ah.

- See... another percakapan yang tak terdengar betapa sakralnya sebuah perkawinan itu. "Yang Penting Kawin" - oh.. NO!

Day 5

Sebuah percakapan telpon dengan orang tua kandung.

Mom: Ci, udah punya "temen" ?
Me: Banyak, mam.
Mom: Nah ya itu, makanya gak jadi2, banyak sih.
Me: Lha, kalo temen mah banyak aja mam. Temen laki kan? Yang spesial buat kawin belom, kalo itu maksud pertanyaan mama.
Mom: Oh ya udah. - Thats it. begitu dibilang belum nemu, si mama ngerti dan udah, cari pembicaraan lain. Thats why I love my mom. Gak seperti orang2 yang "terlalu" care, sampai2 mengorek2 alasan kenapa saya belum kawin2. Haduuhhh. Get a life! Saya dong ama "laki" saya santai aja. OOpppss... did I mention "Laki" ? Terdengar seolah saya sebenernya punya pacar. Hahaha...

Akhirnya untuk pertanyaan yang sama yang dilontarkan oleh orang2 yang itu2 juga, maupun orang lain dan berulang kali, saya punya jawaban yang pas!

1. Duh, Pak saya masih bingung mau ngawinin pacar yang mana.(jawaban ini saya paling suka)
2. Masih ikatan dinas Pak, belum boleh kawin sama kantor, soalnya gajinya gede.(Ciihhhh...!)
3. Melihat kehidupan pernikahan Bapak, saya kok jadi takut kawin buru2 yah (ini KHUSUS buat yang rese, hahaha)
4. Saya masih 18 kali Pak/Bu, masa disuruh kawin.(pastikan waktu memberikan jawaban ini kostum saya harus tepat seperti anak usia 18 tahun, termasuk cara bertutur yang mendadak di alay2in, hahaha)
5. Duh, masih kuliah Pak/Bu, belum berani kawin. (sambil nenteng2 diktat seolah2 benerrrrrr masih kuliah)

Kepada beberapa orang yang dekat dengan saya, setelah melalui percakapan panjang, soal "yuk kawin yuk", saya mengaku bahwa, saya sebenernya punya kawan pria yg dekat selama 2 tahun terakhir. Saya menolak disebut PACAR! Being In A Relationship itu pun gak gampang, kenapa gampang sekali orang nyuruh kawin? dan itulah yang terjadi terhadap kami.

Jadi, bagi saya perkawinan bukanlah perlombaan. Mungkin bagi banyak orang di banyak tempat perkawinan adalah sesuatu yang "LEBIH CEPAT LEBIH BAIK". Tapi tidak buat saya, saya menikmati tiap fase keberadaan hidup saya, menikmati pahitnya patah hati dan indahnya jatuh cinta dengan tidak kapok2nya. Kuliah di Ibukota, lalu bekerja di hutan. Tidak ada yang salah. Bukannya masih ingin main2. But YES! For me my life is playful! Why so serious when you only have one life to live? Semua indah pada waktunya. Basi. Yeah, but it is true, indeed. Bagaimana mungkin yang berkomentar kepada saya soal perkawinan adalah orang yg sering BT sama suaminya, malas mengurus anak2nya, merasa jauh dengan mertuanya, masih suka sama perempuan lain lah, memperlakukan istri layaknya pembokat lah, gaji diumpetin dari istri lah. BLAHH!!

Bersyukurlah kalian yang sudah menemukan kebahagiaan perkawinan kawan2ku, Pak, Bu. Yanbg belum, dan masih ngarep banget, saya doain dah.

Jadiiii... ya sudahlah ya...

Terima kasih nasihat2 perkawinannya, akan saya gunakan nanti disaat yang tepat. mungkin belum sekarang, ya Pak, Bu. Nasihat baik tidak akan hilang ditelan waktu. Tapi kalimat2 rese yang gak enak udah saya kasiin ke anjing kurap di tetangga sebelah. Hahaha.

Signing off,

Celi, Eci, Sherly... or whatever they called me lah :)